Postingan

Menampilkan postingan dengan label PENDIDIKAN DAN BUDAYA

FANATISME BUTA TERHADAP IRAN DAN BIAS INFORMASI DI MEDIA INDONESIA

Gambar
Gambar Ilustrasi: saluran media Indonesia dan ahli hukum internasional Dalam beberapa minggu terakhir, dinamika geopolitik di Timur Tengah menjadi sorotan global, terlebih dalam ketegangan antara Iran dan Israel. Namun, fenomena yang tidak kalah menarik, bahkan memprihatinkan adalah munculnya kelompok Pengemar Iran ( Fanboy Iran ) di Indonesia, termasuk di kalangan akademisi dan praktisi hukum internasional, yang secara terang-terangan bersikap memihak kepada Iran dan menutup mata terhadap fakta-fakta objektif yang terjadi di lapangan. Banyak oknum pakar hukum internasional yang seolah mengabaikan prinsip objektivitas ilmiah, dan justru menyampaikan narasi politik yang berat sebelah. Kritik keras diarahkan hanya kepada Israel, sementara agresi, provokasi, bahkan pelanggaran HAM yang dilakukan Iran terhadap rakyatnya sendiri, atau melalui proksi militernya di kawasan timur tengah, seperti: Hizbullah di Lebanon, Hamas di Palestina dan Houthi di Yaman, kerap didiamkan atau dianggap seba...

FILOSOFI PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN NILAI

  Internalisasi Nilai Pancasila sebagai Pondasi Pendidikan Karakter Bangsa Di tengah tantangan moral dan krisis identitas yang semakin nyata di kalangan generasi muda, internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam dunia pendidikan menjadi suatu keharusan yang tidak bisa ditawar. Pendidikan karakter tidak cukup hanya diajarkan melalui teori, tetapi harus ditanamkan secara menyeluruh melalui pengalaman belajar yang berkelanjutan dan bermakna. Pancasila, sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia, seyogianya menjadi ruh dalam setiap proses pendidikan. Nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial harus terintegrasi dalam keseharian peserta didik melalui pendekatan yang kontekstual, keteladanan guru, serta keterlibatan aktif keluarga dan masyarakat. Dalam konteks ini, penting untuk menghidupkan kembali prinsip Trisentra Pendidikan (sekolah, keluarga, dan masyarakat) yang digagas oleh Ki Hadjar Dewantara dan kemudian berkembang menjadi Catu...

TEMUKAN HARAPAN ANAK BELAJAR DI SMAS. REFORMASI PLUS

  TEMUKAN HARAPAN ANAK BELAJAR DI SMAS. REFORMASI PLUS S MA Swasta Reformasi Plus menawarkan metode pembelajaran yang sangat berbeda untuk mencapai tujuan pembelajaran yakni dengan kegiatan pelajaran yang berpusat pada Tuhan ( Teosentric ), dimana pembentukan pertumbuhan karakter sesuai dengan iman kepada Tuhan sebagai landasan utama dan tolok ukur pembentukan sikap Peserta Didik dalam belajar untuk bertumbuh, berbuah dan berdamak ketika lulus dan kembali ke lingkungan masyarakat. Metode Pelajaran di dalam kelas lebih menekankan pada Pelajaran berbasis projek. Metode pembelajaran yang menggunakan projek sebagai proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penekanan pembelajaran terletak pada aktivitas Peserta Didik untuk menghasilkan produk dengan menerapkan ketrampilan meneliti, menganalisis, membuat, sampai dengan mempresentasikan produk pembelajaran berdasarkan pengalaman nyata. Sedangkan peranan guru dimodel pembela...