FANATISME BUTA TERHADAP IRAN DAN BIAS INFORMASI DI MEDIA INDONESIA

Gambar
Gambar Ilustrasi: saluran media Indonesia dan ahli hukum internasional Dalam beberapa minggu terakhir, dinamika geopolitik di Timur Tengah menjadi sorotan global, terlebih dalam ketegangan antara Iran dan Israel. Namun, fenomena yang tidak kalah menarik, bahkan memprihatinkan adalah munculnya kelompok Pengemar Iran ( Fanboy Iran ) di Indonesia, termasuk di kalangan akademisi dan praktisi hukum internasional, yang secara terang-terangan bersikap memihak kepada Iran dan menutup mata terhadap fakta-fakta objektif yang terjadi di lapangan. Banyak oknum pakar hukum internasional yang seolah mengabaikan prinsip objektivitas ilmiah, dan justru menyampaikan narasi politik yang berat sebelah. Kritik keras diarahkan hanya kepada Israel, sementara agresi, provokasi, bahkan pelanggaran HAM yang dilakukan Iran terhadap rakyatnya sendiri, atau melalui proksi militernya di kawasan timur tengah, seperti: Hizbullah di Lebanon, Hamas di Palestina dan Houthi di Yaman, kerap didiamkan atau dianggap seba...

Berinovasi Dalam Dunia Pangan, Siswi Kelas XII Jurusan MIPA Membuat Gula Cair Rendah Kalori Dari Ubi Singkong

 

Seorang Siswi telah mencatat prestasi luar biasa dengan menciptakan produk inovatif berupa gula cair rendah kalori yang bahan dasarnya berasal dari ubi singkong (Manihot Esculenta Crantz). Prestasi ini menjadi sorotan karena tidak hanya mencerminkan kreativitas tinggi, tetapi juga kontribusi pada pengembangan produk berkelanjutan.

Dalam sebuah langkah yang menggabungkan kecintaan akan sains dan kesadaran akan kesehatan, Emilyana Panie kerap disapa ‘Emi’, adalah Siswi kelas XII jurusan MIPA di SMA Swasta Reformasi Plus, telah menciptakan sebuah produk inovatif yang mengubah paradigma dalam industri makanan.

Dalam upaya untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dari sekolah menengah atas tersebut, Siswi ini berhasil membuat produk dari sebuah karya ilmiah ia usung dengan judul “pembuatan gula cair rendah kalori berbahan dasar ubi singkong (manihot esculenta crantz) dengan pemanfaatan enzim alfa amylase dan enzim glukoamylase”.

Inovasi ini menunjukkan bahwa dedikasi dan semangat penelitian dapat menghasilkan solusi yang berdampak positif bagi masyarakat. Dengan kreativitas tinggi, Siswi ini berhasil menemukan cara untuk mengolah ubi singkong menjadi gula alternatif yang lebih sehat.

Dalam wawancara eksklusif dengan Pemilik produk ini, membagikan motivasi dan pengalamannya selama proses pembuatan gula rendah kalori dari patih singkong ini;

“Saya sangat prihatin pada kesehatan masyarakat dengan menyadari dampak buruk berupa risiko obesitas dan diabetes akibat dari komsumsi gula konvensional yang berlebihan. Saya merasa tertantang untuk mencari solusi yang dapat membantu mengurangi konsumsi gula yang memiliki kandungan kalori sangat tinggi”. Tandasnya.

“Pemanfaatan enzim dalam proses pembuatan gula cair rendah kalori ini menarik perhatian saya, karena enzim merupakan katalis yang dapat mempercepat reaksi kimia tanpa merusak nutrisi dan kualitas bahan baku yang ada. Selain itu, menggunakan ubi singkong sebagai bahan dasar menunjukkan bahwa kita mampuh memanfaatkan sumber pangan lokal yang melimpah untuk menghasilkan produk bernilai tambah”. Juarnya, sembari menambahkan.

Proses pengembangan produk inovatif ini melibatkan riset sederhana tentang sifat kimia ubi singkong dan teknik pengolahan yang tepat untuk menghasilkan gula cair rendah kalori. Dengan dukungan dari dua orang guru mentor, Siswi ini berhasil menemukan formula yang efektif dan ramah kesehatan.

Heni Taemnanu, S.Pd, sebagai salah satu guru pembimbing dalam projek ini, meluapkan kegembiaraannya terhadap keberhasilan anak bimbingannya dalam mengerjakan projek prestisius ini.

“Saya sangat bangga dengan kreativitas anak bimbingan saya dalam prosesnya menghasilkan produk ini. Produk ini saya sangat yakin memberikan kontribusi pada kesehatan masyarakat.” Ujarnya.

Keberhasilan ini bukan hanya sekedar karya inovatif, tetapi juga mempromosikan kesadaran akan pentingnya konsumsi makanan yang sehat. Diharapkan, produk ini akan menjadi langkah awal bagi perkembangan lebih lanjut dalam industri pangan yang lebih ramah lingkungan”. Ujar Heni

Dalam wawancara terpisah dengan ‘Abram Auliso’, merupakan teman sekelas yang turut serta membantu dalam mengerjakan projek ilmiah ini, menyatakan pengalaman yang ia dapat dari selama membantu proses pembuatan gula rendah kalori ini.

“Saya mendapatkan pengalaman berharga, dari beberapa kali saya membantu dia mengerjakan projek ini, dari patih ubi singkong kita hasilkan diberikan perlakukan khusus bisa menghasilkan gula yang manis namun mengandung kalori yang sangat rendah” Ujarnya.   

Pencapaian gemilang tidak hanya menunjukkan kecemerlangan akademik, tetapi juga keberhasilannya dalam menerapkan ilmu pengetahuan dalam konteks praktis yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Ini adalah bukti bahwa generasi muda memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan dalam masyarakat.

Prestasi dalam menciptakan gula cair rendah kalori dari ubi singkong bukan hanya menjadi kebanggaan bagi sekolahnya, tetapi juga merupakan inspirasi bagi generasi muda untuk mengeksplorasi potensi kreatif mereka dalam menciptakan solusi bagi tantangan global. Dengan semangat inovasi yang tinggi, telah membuktikan bahwa tidak ada batasan untuk mencapai impian, bahkan di usia muda.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROJEK MATEMATIKA TENTANG “LIMIT FUNGSI” DENGAN DIINTEGRASIKAN DENGAN BEBERAPA DISIPLIN ILMU DALAM PROSES PEMBUATAN WINE DARI BUAH KHAS PULAU TIMOR DENGAN METODE FERMENTASI ANAEROB

Siswi Kelas XII MIPA Berinovasi Dengan Pembuatan Cuka Dapur Dari Nira Pohon Lontar

Berinovasi Dalam Dunia Minuman Siswa Kelas XII Jurusan MIPA Membuat Wine Dari Buah Anggur

FILOSOFI PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN NILAI