Gambar
  Kehidupan Tidak Teruji Tidak Patut untuk Dijalani! Sebuah Panggilan untuk Hidup dengan Kesadaran Penuh Ungkapan "kehidupan tidak teruji tidak patut untuk dijalani" oleh Socrates adalah tamparan keras bagi siapa saja yang memilih hidup dalam zona nyaman tanpa refleksi, tanpa tantangan, dan tanpa keberanian untuk mempertanyakan tujuan. Pernyataan ini menohok inti dari eksistensi manusia: hidup bukan sekadar soal bertahan, tetapi soal berkembang, mencari makna, dan menghadapi realitas dengan keberanian. Kehidupan yang tidak teruji adalah kehidupan yang dangkal. Hidup seperti ini bisa diibaratkan kapal tanpa nakhoda, hanya mengambang di lautan, terombang-ambing oleh arus tanpa arah. Orang yang tidak mau "menguji" hidupnya cenderung menjadi korban rutinitas, membiarkan hidup berlalu begitu saja tanpa mempertanyakan mengapa atau untuk apa mereka ada. Mereka mungkin merasa nyaman, tetapi kenyamanan itu menutupi potensi besar yang belum terungkap. Mengapa penting unt...

Berinovasi Dalam Dunia Pangan, Siswi Kelas XII Jurusan MIPA Membuat Gula Cair Rendah Kalori Dari Ubi Singkong

 

Seorang Siswi telah mencatat prestasi luar biasa dengan menciptakan produk inovatif berupa gula cair rendah kalori yang bahan dasarnya berasal dari ubi singkong (Manihot Esculenta Crantz). Prestasi ini menjadi sorotan karena tidak hanya mencerminkan kreativitas tinggi, tetapi juga kontribusi pada pengembangan produk berkelanjutan.

Dalam sebuah langkah yang menggabungkan kecintaan akan sains dan kesadaran akan kesehatan, Emilyana Panie kerap disapa ‘Emi’, adalah Siswi kelas XII jurusan MIPA di SMA Swasta Reformasi Plus, telah menciptakan sebuah produk inovatif yang mengubah paradigma dalam industri makanan.

Dalam upaya untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dari sekolah menengah atas tersebut, Siswi ini berhasil membuat produk dari sebuah karya ilmiah ia usung dengan judul “pembuatan gula cair rendah kalori berbahan dasar ubi singkong (manihot esculenta crantz) dengan pemanfaatan enzim alfa amylase dan enzim glukoamylase”.

Inovasi ini menunjukkan bahwa dedikasi dan semangat penelitian dapat menghasilkan solusi yang berdampak positif bagi masyarakat. Dengan kreativitas tinggi, Siswi ini berhasil menemukan cara untuk mengolah ubi singkong menjadi gula alternatif yang lebih sehat.

Dalam wawancara eksklusif dengan Pemilik produk ini, membagikan motivasi dan pengalamannya selama proses pembuatan gula rendah kalori dari patih singkong ini;

“Saya sangat prihatin pada kesehatan masyarakat dengan menyadari dampak buruk berupa risiko obesitas dan diabetes akibat dari komsumsi gula konvensional yang berlebihan. Saya merasa tertantang untuk mencari solusi yang dapat membantu mengurangi konsumsi gula yang memiliki kandungan kalori sangat tinggi”. Tandasnya.

“Pemanfaatan enzim dalam proses pembuatan gula cair rendah kalori ini menarik perhatian saya, karena enzim merupakan katalis yang dapat mempercepat reaksi kimia tanpa merusak nutrisi dan kualitas bahan baku yang ada. Selain itu, menggunakan ubi singkong sebagai bahan dasar menunjukkan bahwa kita mampuh memanfaatkan sumber pangan lokal yang melimpah untuk menghasilkan produk bernilai tambah”. Juarnya, sembari menambahkan.

Proses pengembangan produk inovatif ini melibatkan riset sederhana tentang sifat kimia ubi singkong dan teknik pengolahan yang tepat untuk menghasilkan gula cair rendah kalori. Dengan dukungan dari dua orang guru mentor, Siswi ini berhasil menemukan formula yang efektif dan ramah kesehatan.

Heni Taemnanu, S.Pd, sebagai salah satu guru pembimbing dalam projek ini, meluapkan kegembiaraannya terhadap keberhasilan anak bimbingannya dalam mengerjakan projek prestisius ini.

“Saya sangat bangga dengan kreativitas anak bimbingan saya dalam prosesnya menghasilkan produk ini. Produk ini saya sangat yakin memberikan kontribusi pada kesehatan masyarakat.” Ujarnya.

Keberhasilan ini bukan hanya sekedar karya inovatif, tetapi juga mempromosikan kesadaran akan pentingnya konsumsi makanan yang sehat. Diharapkan, produk ini akan menjadi langkah awal bagi perkembangan lebih lanjut dalam industri pangan yang lebih ramah lingkungan”. Ujar Heni

Dalam wawancara terpisah dengan ‘Abram Auliso’, merupakan teman sekelas yang turut serta membantu dalam mengerjakan projek ilmiah ini, menyatakan pengalaman yang ia dapat dari selama membantu proses pembuatan gula rendah kalori ini.

“Saya mendapatkan pengalaman berharga, dari beberapa kali saya membantu dia mengerjakan projek ini, dari patih ubi singkong kita hasilkan diberikan perlakukan khusus bisa menghasilkan gula yang manis namun mengandung kalori yang sangat rendah” Ujarnya.   

Pencapaian gemilang tidak hanya menunjukkan kecemerlangan akademik, tetapi juga keberhasilannya dalam menerapkan ilmu pengetahuan dalam konteks praktis yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Ini adalah bukti bahwa generasi muda memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan dalam masyarakat.

Prestasi dalam menciptakan gula cair rendah kalori dari ubi singkong bukan hanya menjadi kebanggaan bagi sekolahnya, tetapi juga merupakan inspirasi bagi generasi muda untuk mengeksplorasi potensi kreatif mereka dalam menciptakan solusi bagi tantangan global. Dengan semangat inovasi yang tinggi, telah membuktikan bahwa tidak ada batasan untuk mencapai impian, bahkan di usia muda.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROJEK MATEMATIKA TENTANG “LIMIT FUNGSI” DENGAN DIINTEGRASIKAN DENGAN BEBERAPA DISIPLIN ILMU DALAM PROSES PEMBUATAN WINE DARI BUAH KHAS PULAU TIMOR DENGAN METODE FERMENTASI ANAEROB

Siswi Kelas XII MIPA Berinovasi Dengan Pembuatan Cuka Dapur Dari Nira Pohon Lontar

Berinovasi Dalam Dunia Minuman Siswa Kelas XII Jurusan MIPA Membuat Wine Dari Buah Anggur