FANATISME BUTA TERHADAP IRAN DAN BIAS INFORMASI DI MEDIA INDONESIA

Gambar
Gambar Ilustrasi: saluran media Indonesia dan ahli hukum internasional Dalam beberapa minggu terakhir, dinamika geopolitik di Timur Tengah menjadi sorotan global, terlebih dalam ketegangan antara Iran dan Israel. Namun, fenomena yang tidak kalah menarik, bahkan memprihatinkan adalah munculnya kelompok Pengemar Iran ( Fanboy Iran ) di Indonesia, termasuk di kalangan akademisi dan praktisi hukum internasional, yang secara terang-terangan bersikap memihak kepada Iran dan menutup mata terhadap fakta-fakta objektif yang terjadi di lapangan. Banyak oknum pakar hukum internasional yang seolah mengabaikan prinsip objektivitas ilmiah, dan justru menyampaikan narasi politik yang berat sebelah. Kritik keras diarahkan hanya kepada Israel, sementara agresi, provokasi, bahkan pelanggaran HAM yang dilakukan Iran terhadap rakyatnya sendiri, atau melalui proksi militernya di kawasan timur tengah, seperti: Hizbullah di Lebanon, Hamas di Palestina dan Houthi di Yaman, kerap didiamkan atau dianggap seba...

Kepala Sekolah Suka Terlambat

Di sebuah sekolah, kepala sekolah yang sangat disegani oleh semua murid dan guru ternyata memiliki kebiasaan yang lain: dia sering terlambat datang ke sekolah setiap pagi.

Setiap kali ditanya oleh murid atau guru mengapa dia terlambat, sang kepala sekolah selalu memberikan alasan yang beragam, mulai dari "saya terjebak di kemacetan" hingga "alarm tidak bunyi pagi". Namun, dalam hati tidak ada yang benar-benar percaya dengan alasan-alasannya itu.

Suatu hari, salah seorang guru piket memutuskan untuk memberikan pelajaran kepada kepala sekolah tersebut. Dia meminta izin untuk memberikan ceramah singkat kepada semua murid tentang pentingnya kehadiran tepat waktu.

Guru piket: "anak-anakku sekalian, hari ini kita akan membahas betapa pentingnya datang tepat waktu ke sekolah. Ini adalah kunci kesuksesan dalam kehidupan kita."

Semua murid mendengarkan dengan serius, sementara kepala sekolah duduk di kursinya dengan sedikit ekspresi malu.

Guru piket: "Jadi, meskipun kadang-kadang kita mungkin terlambat karena hal-hal di luar kendali kita, seperti macet di jalan atau alarm tidak bunyi pagi”, kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk datang tepat waktu. Itu adalah tanda kita menghargai  waktu dan kesempatan yang diberikan kepada kita setiap hari."

Kepala sekolah tersenyum sambil mengangguk, menyadari pesan yang disampaikan oleh guru tersebut.

Dari hari itu, kepala sekolah mulai memprioritaskan kehadiran tepat waktu ke sekolah. Dan dengan ceramah dari guru tersebut, semua murid juga memahami betapa pentingnya waktu dan tanggung jawab dalam kehidupan mereka di sekolah.

Jadi, cerita ini lucu tapi juga memiliki makna tentang pentingnya kehadiran tepat waktu dan menghargai waktu yang diberikan kepada kita setiap hari. Terkadang kita tidak menyadari bahwa kita adalah “panutan” bagi pribadi yang kita didik. Kemana arah anak kita sebagai pengikut kalau tanpa seorang pemimpin yang memberi panutan?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROJEK MATEMATIKA TENTANG “LIMIT FUNGSI” DENGAN DIINTEGRASIKAN DENGAN BEBERAPA DISIPLIN ILMU DALAM PROSES PEMBUATAN WINE DARI BUAH KHAS PULAU TIMOR DENGAN METODE FERMENTASI ANAEROB

Siswi Kelas XII MIPA Berinovasi Dengan Pembuatan Cuka Dapur Dari Nira Pohon Lontar

Berinovasi Dalam Dunia Minuman Siswa Kelas XII Jurusan MIPA Membuat Wine Dari Buah Anggur

FILOSOFI PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN NILAI