Teknologi Peternakan Sapi Holstein! Perjalanan Susu Sapi Segar Dari Awal Sampai Akhir
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Berbicara tentang Produk susu sapi, pasti anda akan segera terbayang
dengan sapi holsteain yang memiliki
ciri fisik mudah dikenali dengan kulit berwarna putih dengan bercak hitam atau
belang yang tersebar di seluruh tubuhnya. Pola belang hitam ini, bisa bervariasi dari sapi ke sapi
tapi umumnya menciptakan tampilan yang khas dan mudah dikenali. Hal ini berkorelasi dengan keunggulan
dari ras sapi holstein yang mana, sapi holstein dikenal karena memiliki potensi produksi susu yang tinggi. Sapi ini
sering kali mampu menghasilkan jumlah susu yang lebih banyak dibanding dengan
beberapa ras sapi
lainnya.
Susu dari sapi holstein ini juga sering kali memiliki kandungan lemak yang lebih rendah, dibanding dengan beberapa jenis sapi lainnya, meskipun ini mungkin bukan keunggulan utama dalam semua konteks beberapa produsen susu. Konsumen mungkin mencari susu dengan kandungan lemak yang lebih rendah untuk pola hidup sehat.
Proses peternakan sapi holstein di Amerika yang umumnya dikelola oleh keluarga, walaupun peternakan-peternakan dikelola oleh keluarga namun peternakan sapi holstin seperti ini biasanya memiliki jumlah sapi hingga ratusan di mana jumlah maksimalnya adalah 116 untuk batas sapi yang dikelola oleh keluarga lebih dari itu harus masuk manajemen perusahaan.
Seperti yang Anda ketahui bahwa semua sapi ini adalah sapi holstein yang dipelihara untuk produk susu. Sampel dari beberapa peternakan keluarga dan juga peternakan skala besar yang dapat memelihara sapi hingga jumlahnya ribuan. Seperti halnya sapi-sapi lainnya, sapi holstein akan mulai memproduksi susu untuk pertama kali di umur 2 tahun. Setelah melewati masa kehamilan 9 bulan, fase ini disebut dengan laktasi pertama. Di mana Sapi holstein dapat memproduksi susu dalam jumlah yang signifikan untuk digunakan dalam produksi susu komersial.
Sementara itu anak sapi holstein, yang baru dilahirkan akan diberikan kesempatan menyusui induknya pertama kali dan terakhir, sebelum anak sapi akhirnya dipisahkan. Susu pertama dari induknya adalah susu terbaik yang mengandung banyak kolostrum untuk menjaga kesehatannya, setelah mendapatkan susu kolostrum pertamanya anak sapi akan dibawa ke truk oleh pekerja, yang selanjutnya akan dibawa menuju kandang perawatan bayi sapi.
Selama 2 bulan dalam kandang-kandang yang terpisah, anak-anak sapi ini akan diberi ID tag pada telinga untuk mencatat riwayat kesehatan dan silsilah biologis anak sapi. Anak sapi ditempatkan dalam satu kandang kecil secara individu untuk 20 hari ke depan. Pekerja akan memberikan susu dengan botol-botol khusus tiga kali sehari. Setelah anak sapi memiliki umur 50 hari, anak sapi ini akan mulai disapih secara bertahap dengan mengurangi jatah susu diberikan. Anak sapi berumur sekitar 2 bulan, akan dikeluarkan dari kandang perawatan bayi dan dipindahkan ke kandang baru yakni tempat kandang sapi muda.
Kandang sapi muda biasanya diisi sapi antara 10 hingga 20 ekor, sapi akan berada di sini hingga mencapai usia produktif untuk menggantikan sapi-sapi yang sudah tidak produktif. Setelah sapi berumur 12 sampai 13 bulan siap untuk dikawinkan. Proses perkawinan ini dilakukan dengan proses inseminasi buatan, hal ini dilakukan untuk meningkatkan genetik, meminimalisir penyebaran penyakit dan juga untuk menghemat biaya dan waktu yang diperlukan.
Sapi setelah melahirkan, anak sapi dipindahkan dan induk sapi akan mulai program produksi susu. Bersama sapi indukan sapi lainnya, sapi holstein dapat memproduksi susu secara terus-menerus setelah melahirkan dan memasuki masa laktasi. Masa laktasi sapi holstein biasanya berlangsung selama sekitar 305 hari atau sekitar 10 bulan. Setelah melahirkan anaknya, selama masa ini sapi holsen akan terus menghasilkan susu dalam jumlah yang signifikan.
Produksi susu cenderung mencapai puncaknya pada beberapa bulan pertama setelah melahirkan dan kemudian secara bertahap menurun. Seiring berjalannya proses laktasi, sapi diberi makan komposisi diet seimbang dengan pedoman TMS atau total mix Rotation. Komposisi diet ini sangat bervariasi tergantung pada berbagai faktor termasuk usia sapi, tingkat produksi susu, kondisi kesehatan. Di tempat pemeliharaan, mungkin kita mengira bahwa sapi-sapi ini diberi pakan rumput kering saja, namun kenyataannya rumput ini dikomposisikan dengan konsentrat, vitamin, dan mineral untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.
Beberapa peternak keluarga memiliki alat mixer portable yang ditarik oleh traktor mixer, ini berfungsi untuk mencampur semua bahan komposisi pakan sapi secara umum. Komposisi pakan sapi holstein ini terdiri dari, jerami alfava, jerami padi, biji cotton, pet canola, produk sampingan toko roti, gluten jagung, silase jagung, dan kulit almond sebagai sumber serat berkelanjutan, olahan jagung Wei, atau air susu hasil sampingan pembuatan keju, dan air bersih. Semua bahan ini, akan dimasukkan ke dalam mixer untuk dicampur. Setelah semua tercampur rata oleh mixer, dibawa ke kandang sapi untuk mendistribusikannya.
Pada peternakan yang skala besar, setiap bahan-bahan makanan memiliki ruangannya sendiri, sehingga pekerja cukup mengumpulkan semua bahan ini dengan loader dan memasukkannya ke big mixer di tengah lapangan untuk mencampur semua bahan ini dalam sekala besar. Setelah semua bahan tercampur merata, pakan diarahkan ke confire untuk dinaikkan masuk ke truk-truk pengangkut yang akan mendistribusikannya ke kandang-kandang sapi holstein.
Dalam beberapa musim pakan tambahan atau pakan sapi akan berubah seiring musim, seperti pada musim kentang atau musim bawang bombai, peternakan Ini mendapat kiriman kulit kentang dan bawang bombai dari pabrik makanan ringan. Produk sampingan seperti ini, tidak akan disia-siakan di peternakan ini.
Salah satu fasilitas unik yang dimiliki oleh peternakan sapi holstein di Amerika adalah cow brush (sikat sapi) di tempatkan di kandang, alat ini dapat berputar secara otomatis dan berfungsi untuk menghilangkan gatal pada sapi, rileksasi, pembersihan kulit sapi. Fasilitas ini tidak disediakan sebanyak jumlah sapi, namun hanya disediakan bagi sapi-sapi yang merasa perlu menggunakan fasilitas ini.
Sementara itu, untuk manajemen kotoran sapi, kandang akan disemprot secara teratur dan kotoran akan didorong dengan besi yang ditarik oleh rantai untuk membawanya ke saluran drainase. Saluran ini menuju kepada drum besar yang berputar dan akan memanaskan kotoran sapi tujuannya untuk memisahkan air dari bagian padatnya. Dalam proses ini akan menghasilkan; air daur ulang, dan juga kotoran kering yang sudah bersih dari bakteri jahat. Kotoran kering dapat digunakan sebagai bahan kompos maupun untuk digunakan ulang sebagai alas empuk untuk kandang sapi. Sedangkan air daur ulang dialirkan di sekitar kandang untuk membersihkan sapi, ketika keluar dan masuk atau saat beraktivitas, dan juga saat sapi ini pindah ke ruangan pemerahan.
Susu sapi holstin dapat diperah secara rutin dua hingga tiga kali sehari. Praktik pemeliharaan sapi modern biasanya melibatkan dua kali pemerahan yang dilakukan pada pagi dan sore hari. beberapa peternakan juga melakukan pemerahan tambahan pada siang hari, pada saat sapi-sapi ini memiliki produksi susu yang berlebih pada pagi dan sore hari, sapi-sapi ini akan digiring keluar kandang dan antri dalam barisan untuk memasuki ruang parol pemerahan susu. Setiap satu parol putaran pemerahan dapat menampung hingga 50 ekor sapi sekaligus. Sapi-sapi ini memasuki skat pemerahan, pekerja akan membersihkan kaki dan susu sapi, selanjutnya memasang alat pemerahan susu dengan daya hisap memerlukan waktu 10 menit.
Di mesin pemerahan ini, produktivitas susu selalu dipantau untuk mengkorelasikan dengan kesehatan sapi. Setelah pemerahan susu selesai, sapi-sapi ini dapat kembali ke kandang untuk makan dan bersantai atau melakukan apapun yang mereka suka. Setiap harinya, satu ekor sapi dapat menghasilkan 600 liter susu sapi. Proses pemerahan sapi sangat berbeda-beda tergantung teknologi yang digunakan, namun secara umum teknologi ini bekerja dengan prinsip yang sama.
Salah satu teknologi yang terbaru adalah pemasangan robot pemerahan sapi, Inipun dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan sapi ketika merasa perlu dibutuhkan. Sapi akan memasuki alat ini, dan robot akan mengidentifikasi sapi dan melakukan prosedur pembersihan dan pemerahan susu, sementara itu susu sapi hasil pemerahan dikumpulkan pada silo stainless, selanjutnya akan diolah sebelum akhirnya dimasukkan ke dalam botol untuk didistribusikan ke para konsumen.
Langkah pertama pengolahan susu adalah pengujian susu untuk memastikan susu tersebut aman dan tidak mengandung sesuatu yang tidak seharusnya ada. Langkah berikutnya adalah proses pasturisasi, dimana proses memanaskan susu hingga suhu sekitar 63oC, dan dipertahankan pada suhu tersebut selama setidaknya 30 menit sebelum akhirnya didinginkan. Proses ini terbukti efektif dalam membunuh sebagian besar mikroorganisme patogen yang mungkin ada dalam susu, seperti bakteri salmonet eoli capicol bebacter, tanpa mengubah rasa atau nutrisi yang signifikan. Setelah pasteurisasi selesai, susu disimpan dalam tangki lalu menunggu gilirannya untuk dibotolkan.
Beberapa produk susu keluarga biasanya menggunakan botol kaca untuk produk susu mereka. Hal ini karena wadah botol kaca dapat digunakan kembali untuk produk berikutnya, sehingga lebih ramah lingkungan. Pada skala yang lebih kecil, ketika botol-botol tersebut dikembalikan, dimasukkan ke dalam mesin pencuci botol dan memastikan bahwa botol-botol tersebut benar-benar bersih. Sementara untuk produk susu perusahaan dan skala besar mereka lebih umum menggunakan wadah karton dengan lapisan aluminium seperti yang anda kenal, dan mudah dijumpai pada tokoh-toko retail di sekitar anda, dari sinilah Produk susu dalam kemasan siap untuk didistribusikan ke para pelanggan dan konsumen.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar