Gambar
  Kehidupan Tidak Teruji Tidak Patut untuk Dijalani! Sebuah Panggilan untuk Hidup dengan Kesadaran Penuh Ungkapan "kehidupan tidak teruji tidak patut untuk dijalani" oleh Socrates adalah tamparan keras bagi siapa saja yang memilih hidup dalam zona nyaman tanpa refleksi, tanpa tantangan, dan tanpa keberanian untuk mempertanyakan tujuan. Pernyataan ini menohok inti dari eksistensi manusia: hidup bukan sekadar soal bertahan, tetapi soal berkembang, mencari makna, dan menghadapi realitas dengan keberanian. Kehidupan yang tidak teruji adalah kehidupan yang dangkal. Hidup seperti ini bisa diibaratkan kapal tanpa nakhoda, hanya mengambang di lautan, terombang-ambing oleh arus tanpa arah. Orang yang tidak mau "menguji" hidupnya cenderung menjadi korban rutinitas, membiarkan hidup berlalu begitu saja tanpa mempertanyakan mengapa atau untuk apa mereka ada. Mereka mungkin merasa nyaman, tetapi kenyamanan itu menutupi potensi besar yang belum terungkap. Mengapa penting unt...

BUAH MENGKUDU SEBAGAI PENGHANTAR DAN SUMBER ARUS LISTRIK PADA LISTRIK DINAMIS ARUS SEARAH (Dirrect Current = DC)

MAKALAH ILMIAH

 

BUAH MENGKUDU SEBAGAI PENGHANTAR DAN SUMBER  ARUS LISTRIK  PADA LISTRIK DINAMIS ARUS SEARAH

(Dirrect Current = DC)

  

Oleh:

DARCE LONA, S.Pd

  

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TECHOLOGI KOMPUTER MULTIMEDIA & INFORMATIKA REFORMASI PLUS

YAYASAN PENDIDIKAN REFORMASI PLUS NOELBAKI (YPRN)

 

KABUPATEN KUPANG

2016


BAB I 

PENDAHULUAN

1.    LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan salah satu elemen dasar pembangunan nasional yang dapat mencerdaskan kehidupan bangsa serta mengangkat harkat dan martabat bangsa tercermin dari terciptanya sumber daya manusia kreatif dan inovatif sesuai dengan amanat undang-undang pendidikan nasional yang telah berlaku di republik yang tercinta ini.   

Dinamika perkembangan masyarakat dan kemajuan IPTEK berjalan sangat cepat, sehingga menuntut dunia pendidikan untuk mengimbanginya melalui pembaharuan-pembaharuan dibindang pendidikan. Oleh karena itu, salah satu faktor yang mempengaruhi adalah Ilmu fisika memegang peranan yang cukup penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Ilmu fisika sungguh telah memberikan kontribusi yang cukup besar dalam peradaban dunia. Ilmu Fisika merupakan salah satu cabang IPA yang mendasari perkembangan kemajuan teknologi dan konsep hidup harmonis dengan alam, khususnya dalam bidang teknologi sangat diperlukan perhitungan-perhitungan yang sangat matematis.

Persoalan ini tidak bisa dibiarkan begitu saja apabila kita ingin bersaing dalam menguasai teknologi. Oleh karena itu, sebagai ujung tombak dalam pembelajaran, tugas kita perlu berusaha untuk memperbaiki model pembelajaran dengan lebih memfokuskan pada pembelajaran yang mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran yang bermakna, tidak sekedar menghafal dalam mencari hubungan konseptual antara pengetahuan yang dimiliki dengan materi yang sedang dipelajari dalam kelas.

   Berdasarkan uraian di atas yang menjadi daya tertarik sekaligus termotivasi untuk melakukan Proyek Sains dengan judul Buah Mengkudu Sebagai Penghantar dan Sumber Arus Listrik Pada Listrik Dinamis Arus Searah (Dirrect Current = DC)”


1.    RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka permasalahan dalam Proyek Sains ini dapat dirumuskan  sebagai berikut:

1)    Apakah dalam buah mengkudu mengandung muatan-muatan listrik?

2)    Apakah dalam buah mengkudu terdapat besarnya nilai; beda potensial, hambatan dan kuat arus yang memenuhi hukum Ohm?

3)    Apakah buah mengkudu sebagai penghantar dan sumber arus listrik yang baik pada rangkaian seri ?

 

2.    TUJUAN

Sesuai dengan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam Proyek Sains ini adalah:

1)    Untuk mengetahui dalam buah mengkudu terdapat muatan-muatan listrik.

2)    Untuk mengetahui dalam buah mengkudu terdapat besarnya nilai; beda potensial, hambatan dan kuat arus yang dapat memenuhi hukum Ohm.

3)    Untuk mengetahui apakah buah mengkudu sebagai penghantar dan sumber arus listrik yang baik pada listrik dinamis arus searah (Dirrect Current = DC).

 

3.    MANFAAT

Manfaat yang dapat diharapkan dalam Proyek Sains ini adalah:

1)    Sebagai bahan acuan bagi Pelajar/Siswa untuk meningkatkan proses pembelajaran di kelas.

2)    Sebagai sumber informasi tentang bagaimana meningkatkan kualitas proses belajar mengajar yang mendukung peningkatan mutu pendidikan pada umumnya.

3)    Sebagai bahan informasi bagi yang ingin melakukan Proyek Sains lanjutan.

4)    Dapat memotivasi, menginspirasi Pelajar/Siswa membiasakan diri untuk belajar dan berinovasi dalam proses pembelajaran.

5)    Meningkatkan daya kreatifitas Pelajar/Siswa dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sedang berlangsung.


BAB II

LANDASAN TEORI

1.    Kandungan Buah Mengkudu

Daging buah banyak mengandung air yang aromanya seperti keju busuk atau bau kambing yang timbul karena pencampuran antara asam kaprat (asam lemak dengan sepuluh atom karbon (C10), asam kaproat (C6), dan asam kaprilat (C8)). Diduga kedua senyawa terakhir bersifat antibiotik aktif.

  

a Senyawa Dalam Buah Mengkudu

Berbagai jenis senyawa yang terkandung dalam mengkudu: xeronine, plant sterois,alizarin, lycine, sosium, caprylic acid, arginine, proxeronine, antra quinines, trace elemens, phenylalanine, magnesium.

Senyawa Xeronine dan Proxeronine. Salah satu alkaloid penting yang terdapat di dalam buah mengkudu adalah xeronine. Buah mengkudu hanya mengandung sedikit xeronine, tapi banyak mengandung bahan pembentuk (precursor) xeronine alias proxeronine dalam jumlah besar. Proxeronine adalah sejenis asam nukleat seperti koloid-koloid lainnya. Xeronine diserap sel-sel tubuh untuk mengaktifkan protein-protein yang tidak aktif, mengatur struktur dan bentuk sel yang aktif.

 

b Zat Dalam Buah Mengkudu

Zat-zat yang terkandung dalam sari buah mengkudu yang dapat mematikan bakteri penyebab infeksi (zat anti bakteri), seperti; Pseudomonas aeruginosa, Protens morganii, Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, dan Escherichia coli.

Zat anti bakteri itu juga dapat mengontrol bakteri pathogen (mematikan) seperti Salmonella montivideo Sp, scotmuelleri Sp, typhi, dan Shigella dusenteriae Sp, flexnerii, Spradysenteriae, serta Staphylococcus aureus.

2. Identifikasi Kandungan Zat/Senyawa Bio-Elektrik Dalam Buah Mengudu

KANDUNGAN Sebuah mengkudu masak dengan kualitas sedang dapat menghasilkan sebanyak 20 % sari mengkudu (dari total massa keseluruhan) Kandungan dari sari mengkudu dapat digunakan sebagai salah satu indikator mutu dan sedikitnya ada 150 zat nutraceutical di dalamnya, misalnya; damnacanthal, alizarin, scopoletin, dan lain-lain Zat-zat yang terkandung dalam buah mengkudu bersifat asam kuat.

Mengkudu bersifat higroskopis (menyerap udara yang mengandung uap air dari lingkungannya) Mengkudu mengandung logam, diantaranya selenium dan magnesium Kedua logam ini jika terlarut dalam air (cairan buah) akan membentuk ion positif. Hal ini yang menyebabkan mengkudu dapat menghasilkan listrik melalui pergerakan muatan- muatan ionnya. Ion-ion positif dihasilkan oleh logam yang terlarut dalam cairan mengkudu. Dan ion-ion negatif dihasilkan oleh asam yang terkandung dalam cairan buah mengkudu.


BAB III

1.    ALAT DAN BAHAN

Alat dan bahan yang dibutuhkan:

a      Alat

·         Baterai 1,5 Volt     = 3 Buah

·         Bola lampu senter = 1 Buah

·         Fiting bola lampu   = 1 Buah

·         Penjepit buaya      = 6 Buah

·         Sakelar                  = 1 Buah

·         Multimeter             = 1 Buah

·         Kabel secukupnya

 

b     Bahan

Papan Sirkuit dari tripleks = 1 Buah

Lempengan seng dari kaleng minuman = 3 Buah

Paku hitam biasa = 3 Buah

Pisau kater            = 1 Buah

Gunting                  = 1 Buah

Isolasi                    = 1 Buah

Buah mengkudu   = 3 Buah

 

2.    PROSEDUR PERCOBAAN

Langkah-langkah pada percobaan ini, dibagi menjadi dua tahap sebagai berikut:

       I.    Mengukur Kuat Arus, Tengangan dan Hambatan pada rangkaian seri buah mengkudu;

1)    Sediakan 3 buah mengkudu masak diatur secara berjejer.

2)    Setiap buah diberi kutub positif dari seng dan kutub negatif dari paku.

3)    Sediakan dua potong kabel dengan ukuran secukupnya dan masing-masing kabel disambungkan dengan penjepit buaya merah di salah satu ujung dan ujung lain dengan penjepit buaya hitam.

4)    Dari kedua kabel yang sudah tersambung dengan penjepit buaya tersebut; ujung penjepit buaya hitam dijepitkan pada paku (katoda; kutub negatif) sudah terpasang pada buah dan sebaliknya ujung yang lain dijepitkan pada seng (anoda; kutub positif).

5)    Sediakan dua buah kabel yang lain, yang salah satu ujungnya di pasang penjepit buaya merah dan hitam sedangkan ujung yang lain dari kedua kabel tersebut dilepas kulitnya hingga urat kabel sedikit di luar.

6)    Selanjutnya kedua kabel pada langka ke-5, sudah tersambung penjepit buaya jepitkan pada masing-masing anoda maupun katoda yang masih tersisa pada buah pertama dan ketiga.

7)    Pastikan langka ke-6 sudah benar, maka masing-masing kedua ujung kabel tersebut dari setiap kutub dihubungkan ke multimeter digital yang telah disediakan.

8)    Untuk mengukur kuat arus pada rangkaian, maka multimter dipasang secara paralel. Sedangkan beda potensial/tegangan dan hambatan, multimeter dipasang secara seri.

9)    Pada langka ke-8, untuk mendapatkan hasil pengukuran yang diinginkan maka skala pada multimeter diatur agar memperoleh hasil pengukuran lebih baik.

  

      II.    Mengukur Kuat Arus, Tengangan dan Hambatan pada rangkaian seri buah mengkudu tersambung dengan baterai sebagai sumber ggl dan bola lampu;

1) Sesudah pengukuran pada tahap pertama di atas, maka rangkaian tersebut dihubungkan ke baterai, sakelar dan bola lampu.

2)    Pastikan pada langka ke-1, sakelar dalam posisi off.

3)    Setelah rangkaian tersambung dengan baik, maka sakelar ke posisi on dengan tujuan untuk arus listrik dapat mengalir ke bola lampu yang sudah tersambung dalam rangkaian.

4)     Kembali melakukan pengukuran tegangan/beda potensial, hambatan dan kuat arus pada rangkaian ini dengan menggunakan multimeter sudah tersambung dalam rangkaian secara paralel.

5)    Pada langka ke-4, untuk mendapatkan hasil pengukuran yang diharapkan maka skala pada multimeter diatur agar memperoleh hasil pengukuran sesuai dengan diharapkan.

6)    Demikian langkah-langah rangkaian pada proyek sains buah mengkudu sebagai penghantar arus listrik yang baik pada rangkaian seri.


3.    SETUP PROJEC

Skema rangkaian buah mengkudu sebagai penghantar arus listrik yang paik pada  rangkaian seri di bawah ini!





BAB IV

PEMBAHASAN

Elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai kedalam bentuk ion-ion dan selanjutnya larutan menjadi konduktor elektrik, ion-ion merupakan atom-atom bermuatan elektrik. Elektrolit bisa berupa air, asam, basa atau berupa senyawa kimia lainnya. Elektrolit umumnya berbentuk asam, basa atau garam.

Zat-zat dan Senyawa terkadung dalam buah mengkudu sebagian mengandung bio-elektrik yang berpotensi sebagai sumber arus listrik yang ramah lingkungan.

Mengkudu mengandung logam, diantaranya selenium dan magnesium. Sumber kekayaan Selenium dan magnesium terdapat dalam tanah yang dikenal dengan unsur alkali tanah. Unsur-unsur yang termasuk alkali tanah tersebut termasuk unsur-unsur golongan dua diberi tambahan simbol IIA dibelakang nomor golongannya. Ion-ion logam alkali tanah (IIA) memiliki muatan positif dua, misalnya ion kalsium (Ca2+), dan magnesium (Mg2+). Selain kedua logam ini, masih banyak unsur termasuk golongan unsur alkali tanah merupakan penyumbang elektron terbaik. Unsur-unsur alkali mempunyai keelektronegatifan kecil. Oleh karena itu unsur alkali membentuk senyawa ion. Unsur alkali tanah tergolong reduktor yang kuat. Unsur ini mudah bereaksi dengan unsur nonlogam sehingga dapat membentuk senyawa ion misalnya; halida, hidrida, oksida dan sulfida.

Dari dalam tanah selenium dan magnesium yang telah bioconcentrated oleh tanaman tertentu misalnya tanaman mengkudu. Kedua logam ini jika terlarut dalam air (cairan buah) akan membentuk ion positif. Hal ini yang menyebabkan mengkudu dapat menghasilkan listrik melalui pergerakan muatan- muatan ionnya. Ion-ion positif dihasilkan oleh logam yang terlarut dalam cairan mengkudu.

Sebuah mengkudu masak dengan kualitas sedang dapat menghasilkan sebanyak 1/5 sari mengkudu (dari total massa keseluruhan) Kandungan dari sari mengkudu dapat digunakan sebagai salah satu indikator mutuh dan sedikitnya ada 150 zat nutraceutical yang menyebabkan sebuah mengkudu mengandung asam kuat. Zat asam kuat menghasikan ion-ion negatif. Sebab Asam adalah zat yang jika dilarutkan di dalam air akan terlarut dan terurai menghasilkan ion hidrogen (H+) dan ion negatif. Semua asam diawali dengan hidrogen kecuali asam organik dan air.

Pada umumnya asam merupakan senyawa biner yang mengandung hidrogen, oksigen, dan unsur nonlogam. Semua asam dinamai dengan awalan asam yang diikuti nama ion negatifnya. asam juga merupakan suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari basa.

Zat-zat/senyawa bersifat asam kuat yang memiliki “Beda Potensial Rendah” adalah sebagai berikut; zat nutraceutical di dalamnya, misalnya; damnacanthal, alizarin, scopoletin, dan salah satu senyawa alkaloid Proxeronine adalah sejenis asam nukleat yang terdapat dalam buah mengkudu masak, pencampuran antara asam kaprat (asam lemak dengan sepuluh atom karbon (C10), asam kaproat (C6), dan asam kaprilat (C8)).

Proses kimia yang terjadi dalam buah menyebabkan rekasi antara ion-ion positif dan negatif yang larut dalam cairan buah. Dari proses ini juga terjadinya elektrolit karena suatu zat yang larut atau terurai ke dalam bentuk ion-ion dan selanjutnya larutan menjadi konduktor elektrik, jadi ion-ion merupakan atom-atom bermuatan elektrik.

Dapat diketahui bahwa muatan-muatan terkandung dalam buah mengandung muatan listrik, akan tetapi muatan-muatan ini tidak dapat bergerak atau disebut dengan muatan diam. Konsep listrik yang berhubungan dengan muatan-muatan listrik yang diam disebut elektrostatis. Namun, menunjukan karakter sebaliknya ketika buah mengkudu dalam bentuk rangkaian, muatan-muatan yang tadi diam dalam buah berubah sifat menjadi muatan yang dapat bergerak atau disebut dengan elektrodinamis. Muatan-muatan dapat bergerak/mengalir melalui konduktor dengan beda potensial yang sangat rendah yakni; “0,2 volt”.    

Beda potensial yang dimiliki oleh buah menyebabkan adanya Arus listrik dapat terjadi dalam rangkaian buah, karena saat ujung kawat konduktor (kabel) pertama kali dihubungkan dengan kedua kutub pada buah yakni anoda dan katoda, kedua kutub ini menyebabkan adanya medan listrik di dalam kabel konduktor ketika dihubungkan dengan amperemeter. Amperemeter terdiri dari galfanometer dan satu atau lebih resistor yang disebut resistor shunt. Cara kerja galvanometer memanfaatkan prinsip, bahwa arus listrik mengalir pada gumparan kawat menghasilkan meda magnet yang menunjukan kuantitas kuat arus yang mengalir.

Muatan yang mengalir pada konduktor padat adalah muatan elektron. kawat konduktor memiliki elektron bebas. Elektron-elektron bebas pada kawat konduktor tertarik ke kutub positif buah saat ujung kawat dihubungkan dengan kedua kutub pada buah dan dibantu dengan prinsip kerja galfanometer pada multimeter. Pada saat yang sama, muatan ion positif dan ion negatif dalam buah juga ikut mengalir kontinu dengan arah berlawanan melalui kawat konduktor sesuai ke ketentuan aliran muatan positif dan negatif.

Selain beda potensial pada kedua kutub di buah, kawat konduktor pada rangkaian buah pun dapat menahan atau menetang muatan elektron yang mengalir. Jadi besarnya arus yang mengalir pada kawat konduktor sebagai penghantar tidak hanya bergantung pada tegangan, tetapi juga pada hambatan yang dimiliki kawat terhadap aliran elektron. Semakin besar hambatan pada sebuah kawat konduktor (kabel), semakin kecil kuat arus mengalir.  

Sesuai hasil uji coba, hambatan dimiliki oleh kawat konduktor sebesar; 1.8  pada tiga buah mengkudu pada rangkaian ketika dihubungkan ke multimeter. Sehingga dari nilai beda potensial dan hambatan ini, dapat dihitung besar kuat arus yang berpotensi dalam rangkaian buah dengan menggunakan prinsip hukum Ohm, yaitu; 0,11 Ampere. Kuat arus 0,11 Ampere menghasilkan jumlah elektron yang mengalir dalam satu detik melalui kawat konduktor sebesar 7 x 1017 elektron dengan nilai muatan setiap elektron; 1,6 x 10-19 c. Dan kandungan energi terdapat dalam buah yang menghasilkan arus listrik; 2,24 x 104 = 22400 energi. Lebih jelas, hasil pengukuran dan perhitungan ke dalam beberapa satuan lain terdapat dalam tabel konversi di lampiran.

Perbedaan potensial di antar dua titik (tempat) yang dapat menghasilkan arus listrik. Dari konsep ini, mengalirkan muatan berupa elektron-elektron dan ion-ion positif terkandung dalam buah yang mempunyai beda potensial rendah untuk menyalakan sebuah bola lampu senter dibutuhkan Gaya Gerak Listrik (ggl) atau disebut dengan sumber tegangan listrik. Sumber tegangan ini dapat diperoleh dari bahan seperti baterai.

Baterai merupakan alat yang dimana mempertahankan perbedaan potensialnya di antara dua titik yang merupakan kutub-kutub sumber tegangan. Alat-alat demikian dinamakan dengan tempat kedudukan gaya gerak listrik. Gaya gerak listrik merupakan energi digunakan untuk memindahkan muatan positif dari titik yang mempunyai potensial rendah ke titik yang mempunyai potensial lebih tinggi.   

 

Energi listrik berguna bagi kita karena energi listrik bisa diubah ke bentuk energi lain. Energi listrik berubah menjadi energi panas pada hambatan kawat yang dikenal dengan “elemen kawat”. Misalnya elemen kawat pada bola lampu pijar (lampu senter) menjadi panas sehingga bersinar.  Energi panas yang dihasilkan oleh buah mengkudu pada percobaan ini sebesar 5,35136 x 10-3. Jumlah energi panas yang dihasilkan oleh buah ini, tidak mampuh menyalakan bola lampu senter karena energi panas yang dihasilkan sangat kecil. Sehingga dari kasus ini, untuk menaikan energi panas dihasilkan oleh buah maka membutuhkan kuat arus yang besar. Arus semakin besar karena semakin banyak tumbukan antara elektron dan atom terdapat pada kawat. Pada setiap tumbukan, terjadi transfer energi dari elektron ke atom yang ditumbuknya, sehingga energi kinetik atom semakin bertambah menyebabkan suhu elemen kawat pada lampu pijar semakin tinggi.    

Pada uji coba dalam rangkaian ini, baterai yang digunakan dua buah dengan tujuan untuk penambah kuat arus. Jika baterai yang digunakan tiga buah, maka lampu menyala makin terang. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan beda potensial kutub positif dan kutub negatifnya makin besar sehingga muatan-muatan listrik yang mengalir pada penghantar makin banyak atau arus listriknya makin besar.

Dari proses ini, dalam rangkaian uji coba dengan menggunakan tiga buah mengkudu jika dihubungkan dengan dua baterai dengan total beda potensial 3 volt  sebagai sumber energi, akan terjadi perpindahan muatan dalam buah. Mengapa terjadi demikaian? Karena perbedaan potensial dengan baterai sebagai sumber energi. Beda potensial tersebut menyebabkan elektron-elektron meninggalkan kutub negatif baterai melalui kawat konduktor dan berinteraksi dengan muatan-muatan elektron dalam buah mengkudu dan elektron-elektron tersebut diteruskan secara kontinu dalam rangkaian ke kutub positif baterai.

Sementara untuk muatan-muatan elektron di buah tersebut mengalir melalui kawat konduktor (kabel) yang tersambung pada kutub negatif (katoda; paku ) ke kutub positif (anoda; seng) pada buah dan dari arah berlawanan muatan positif pun dapat mengalir. Maka, sesuai dengan ketentuan muatan yang mengalir pada zat cair adalah muatan positif dan muatan negatif. Dan muatan positif mengalir pada satu arah yang tetap ekuivalen dengan muatan negatif yang mengalir ke arah yang berlawanan. Jadi, arus listrik tetap didefinisikan berdasarkan aliran muatan positif yang disebut arus konvensional.

Pada rangkaian tersebut dengan kuat arus I = 2,8 A dengan nilai skala 20 mA dan resolusi 0,01 mA  dapat menyebabkan lampu menyala. Total elektron mengalir selama satu detik; 1,75 x 1018 elektron.

 

Dari usaha/energi yang terkandung dalam buah mengkudu sesuai hasil perhitungan tersebut di atas, maka energi tersebut dapat di konversikan ke dalam beberapa satuan yang disajikan dalam tabel di ini!

 


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan data percobaan ini dapat disimpulkan bahwa buah mengkudu masak karena terjadi proses kimia dalam buah sehingga terjadi pula reaksi beberapa atom-atom unsur alkali tanah. Atom dan kumpulan atom yang memiliki muatan listrik positif disebut ion positif atau kation. Sedangkan, yang bermuatan listrik negatif disebut ion negatif atau disebut anion. Kation (ion positif) dan anion (ion negatif) dapat bergabung membentuk senyawa ion yang disebut senyawa ionik. Senyawa ionik dapat menghantarkan listrik.

Mengkudu mengandung logam, diantaranya selenium dan magnesium Kedua logam ini jika terlarut dalam air (cairan buah) akan membentuk ion positif. Hal ini yang menyebabkan mengkudu dapat menghasilkan listrik melalui pergerakan muatan-muatan ionnya. Ion-ion positif dihasilkan oleh logam yang terlarut dalam cairan mengkudu, dan ion-ion negatif dihasilkan oleh asam yang terkandung dalam cairan buah mengkudu.

Buah mengkudu sebagai larutan elektrolit sangat tergantung dari tingkat keasamannya. Jika tingkat keasamannya makin tinggi maka lebih mudah menghantarkan listrik (sifat elektrolitnya makin baik) dan sebaliknya.

Muatan dalam bentuk ion postif dan ion negatif dalam buah mengkudu dapat menghasilkan arus listrik dalam rangkaian yang memiliki kutub anoda dan katoda. Dari kutub anoda dan katoda dihubungkan dengan kawat konduktor (kabel) terdapat beda potensial.  Terdapat beda potensial yang nilainya dapat diukur dengan amperemeter yang dimana memiliki prinsip kerja galvanometer; “bahwa arus listrik mengalir pada gumparan kawat menghasilkan meda magnet yang menunjukan kuantitas kuat arus yang mengalir”. Dan kuat arus tersebut dapat mengalir melalui kawat konduktor (kabel) yang memiliki besar hambatan terhadap muatan-muatan yang mengalir. Jadi kuat arus pada rangkaian ini didefinisikan sebagai muatan positif yang mengalir disebut arus konvensional. Buah mengkudu selain sebagai konduktor dan juga sebagai sumber arus listrik yang memiliki energi berubah ke bentuk energi lain. Energi tersebut menjadi energi panas dan cahaya tampak pada filamen lampu pijar (lampu senter).   

  

Saran

Sedangkan saran dalam eksperimen ini adalah perlu adanya kajian lebih lanjut dari sisi ekonomisnya apabila menggunakan larutan elektrolit yang berasal dari buah-buahan, serta perlu adanya penelitian yang dilengkapi dengan penentuan PH pada masing-masing buah dengan menggunakan Indikator PH. Semoga bermanfaat. 















Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROJEK MATEMATIKA TENTANG “LIMIT FUNGSI” DENGAN DIINTEGRASIKAN DENGAN BEBERAPA DISIPLIN ILMU DALAM PROSES PEMBUATAN WINE DARI BUAH KHAS PULAU TIMOR DENGAN METODE FERMENTASI ANAEROB

Siswi Kelas XII MIPA Berinovasi Dengan Pembuatan Cuka Dapur Dari Nira Pohon Lontar

Berinovasi Dalam Dunia Minuman Siswa Kelas XII Jurusan MIPA Membuat Wine Dari Buah Anggur

Berinovasi Dalam Dunia Pangan, Siswi Kelas XII Jurusan MIPA Membuat Gula Cair Rendah Kalori Dari Ubi Singkong